Bisnis Hotel di Kota Bandung: Tumbuh atau Susut?


 

Dalam selang waktu sekitar 6 bulan ada 2 laporan PikiranRakyat mengenai bisnis ini yang menimbulkan kesan berbeda.

  1. PikiranRakyat 2 Desember 2016 melaporkan: Sejumlah hotel di Kota Bandung kini banyak dijual akibat mengalami masa sulit.  Laporan ini menimbulkan kesan bahwa bisnis hotel di Bandung sedang menyusut. Simak laporan lengkapnya disini.
  2. Membaca laporan PikiranRakyat 30 Juni 2017, “Puluhan izin pendirian hotel dan apartemen baru yang siap berdiri di Kawasan Bandung Utara”, terkesan bahwa bisnis hotel di kota Bandung sedang tumbuh pesat. Simak laporan lengkapnya disini.

Mencermati kedua laporan tersebut secara lengkap, saya pribadi cenderung berpendapat, bahwa bisnis hotel di kota Bandung saat ini sedang tumbuh pesat, hanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis agar dapat tetap tumbuh, antara lain: ekses dari pertumbuhan tersebut, perkembangan teknologi, persaingan dengan bisnis lain yang bersinggungan, dan yang tidak kalah pentingnya layanan terhadap tamu.

Ekses Pertumbuhan

Pertumbuhan hotel-hotel baru yang terpusat di Bandung Utara dapat menyebabkan over supply (hotel yang ada jauh lebih banyak dari kebutuhan). Kondisi ini akan memicu terjadinya PERANG HARGA.

Perang harga akan menimbulkan akibat berantai, sebagai berikut:

  1. Profit Margin tergerus
  2. Terpaksa standard layanan diturunkan, agar hotel dapat tetap bertahan hidup
  3. Tamu kecewa, berita ini akan viral dengan cepat via media sosial
  4. Tamu menurun drastis
  5. Harga diturunkan lagi, untuk menarik tamu
  6. Kembali ke point 1-5, dan seterusnya sampai akhirnya hotel tidak dapat bertahan hidup, dan terpaksa ditutup atau dijual

Agar terhindar dari situasi ini, hotel perlu memiliki Unique Selling Point (USP) atau Distinctive Selling Point (DSP) yang kuat, sehingga hotel memiliki ceruk pasar sendiri, dan tidak sensitif terhadap harga.

Segera bangun USP/DSP, bila anda belum memilikinya, sebelum terlambat.

Perkembangan Teknologi

Sekarang booking hotel dapat dilakukan dengan sangat mudah secara online. prospek tinggal googling dengan keywordbooking hotel online“, maka akan dapat yang diperlukan.

Bila hotel anda tidak terdaftar dalam fasilitas tersebut, maka peluang hotel anda untuk mendapatkan tamu menjadi lebih kecil.

Persaingan dengan Bisnis Lain

Persaingan bisnis hotel bukan hanya dengan sesama hotel, tapi menjadi semakin ketat dengan hadirnya bisnis-bisnis lain, yang bersinggungan, antara lain:

  1. Dalam hal hunian hotel harus bersaing dengan apartemen, dan kamar pribadi yang disewakan via Airbnb, Airyroom dan bisnis sejenis
  2. Untuk menjual jasa banquet keperluan meeting hotel harus bersaing dengan bisnis Coworking space yang sedang tumbuh menjamur, sarana office sharing, dan fasilitas sejenis lainnya di luar hotel
  3. Pesaing ballroom untuk keperluan pesta,  ada Resto dan ruang serbaguna di berbagai gedung perkantoran, apartement, dan gedung lainnya.
  4. Resto dan lounge yang ada di dalam dan dikelola oleh hotel, harus bersaing dengan Cafe, resto dan bisnis sejenis di luar hotel.

Untuk dapat bertahan, dan tumbuh di bisnis ini, management hotel perlu mengkaji ulang strategy dalam menjual produk-produk tersebut diatas.

Layanan Pelanggan

Setelah berhasil memenangkan persaingan bisnis dari ketiga faktor tersebut diatas, bukan berarti anda boleh mengabaikan layanan terhadap tamu.

Len Markidan pada tanggal 14 Februari 2017 melaporkan hasil Customer satisfaction research, sebagai berikut:

  1. Setiap 1 (satu) pelanggan yang puas, akan bercerita kepada 9 (sembilan) orang
  2. Setiap 1 (satu) pelanggan yang kecewa, akan bercerita kepada 16 (enambelas) orang
  3. Setiap 1 (satu) pelanggan yang mengeluh, atau menyatakan kekecewaannya, ada 26 pelanggan lain yang kecewa, dan memilih untuk diam (tidak menyatakan keluhan kepada anda), tapi masing-masing bercerita di luar mengenai pengalaman negatifnya.

Simak laporan lengkapnya disini.

Jadi, secara matematis, bila ada satu orang saja tamu anda yang mengeluh, berarti akan beredar 27 x 16 = 432 cerita negatif di luar mengenai bisnis anda. Dengan dukungan media sosial 432 cerita negatif tersebut akan cenderung menjadi viral tak terkendali.

Dalam konteks ini, saya pribadi pernah beberapa kali mengalami layanan negatif di hotel, bahkan di hotel yang tergabung dalam jaringan hotel internasional ternama, yang seharusnya sudah memiliki standard layanan dan SOP yang telah teruji.

Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya layanan negatif:

  1. Sikap tim. Tim yang tidak memiliki service attitude yang baik
  2. Pengawasan. Tidak ada pengawsan atas pelaksanaan  standard layanan dan SOP
  3. Fasilitas pendukung. Tidak tersedia perangkat pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan  standard layanan dan SOP sesuai dengan ketentuan

 Layanan pelanggan nampaknya sebagai hal yang sepele, namun dapat menentukan bisnis anda TUMBUH atau RUNTUH.

Peluang Mengembangkan Usaha

Bila anda ingin bertahan, dan tumbuh di bisnis ini, anda perlu melakukan hal-hal yang tidak/belum dilakukan oleh pesaing anda.

Dalam konteks ini, saya ingin menawarkan satu Peluang Kerjasama kepada Management Hotel untuk meningkatkan revenue, tanpa resiko.

Peluang kerjasama ini terbuka untuk semua Management Hotel di seluruh Indonesia, dan saya tawarkan secara exclusive untuk tiap kota. Artinya, bila peluang kerjasama ini sudah diambil oleh satu hotel di satu kota, maka peluang ini sudah tertutup untuk hotel lain di kota tersebut.

Untuk menjaga kerahasiaan, rincian kerjasama ini hanya akan saya sampaikan secara one-on-one kepada peminat serius melalui email.

Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan:

Anda dapat menolak setiap peluang untuk bertumbuh dan berkembang, namun tidak dapat melarang pesaing untuk mengambil peluang tersebut.

SUKSES menunggu KEPUTUSAN dan TINDAKAN anda.

Peminat dapat menghubungi saya dengan cara mengisi form dibawah ini.

 

Leave a comment